Ber-Etika dan ber-etiket di Komunitas /group media sosial
Dalam perkataan sehari-hari kata etika dan etiket sering dicampuradukkan, padahal kedua istilah tersebut memiliki arti yang berbeda, walaupun ada persamaannya. Istilah etika adalah berkaitan dengan moral (mores/adat istiadat). Sedangkan etiket adalah berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. Persamaan keduanya adalah mengenai perilaku manusia. Baik etika maupun etiket yaitu mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi norma manusia bagaimana seharusnya berbuat dan tidak berbuat. Pendapat lain juga mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.
Continue reading “Ber-Etika dan ber-etiket di Komunitas /group media sosial”
Apa Itu Cloud Computing?
Cloud Computing? pasti banyak dari para pembaca yang sudah sering dengar kata tersebut, atau jika belum pernah dengar, mungkin pernah dengar istilah dalam bahasa Indonesia-nya, yaitu “Komputasi Awan”. Ada banyak sudut pandang untuk menjelaskan apa itu Cloud Computing, Wikipedia sendiri menjelaskan Cloud Computing seperti DISINI.
Berdasarkan jenis layanan-nya, Cloud Computing dibagi menjadi berikut ini:
Software as a Service (SaaS)
layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain.
Continue reading “Apa Itu Cloud Computing?”
Pintar di Medsos, Think Before You Share!
Peredaran hoax atau kabar bohong di media sosial bisa semakin parah jika dibiarkan. Netizen harus ekstra hati-hati dalam mengkonsumsi informasi dan menyebarkannya kembali.
Seperti diketahui, oknum penyebar hoax membagi informasi dari situs yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pengamat media sosial Nukman Luthfie menyarankan agar netizen kritis terhadap informasi yang berseliweran di media sosial maupun pesan instan. Jadilah orang ‘waras’ yang kritis di tengah banjir informasi yang makin deras mengalir.
Think before you share!
sumber : detik.com